Satu friendlist di Facebook pernah bertanya di linimasanya. 'Bisakah menyelesaikan tiga puluh ribu kata dalam ... hari? Semoga bisa! Deadline!'
Kira-kira seperti itu pertanyaan dia. Saya kurang jelas berapa harinya, sudah lumayan lama.
Lalu di sebuah komunitas menemukan pertanyaan mengenai freelancer yang tidak tepat waktu menyelesaikan artikel yang dipesan. Saat melihat pesanan yang lain oleh akun tersebut, ternyata kata artikel lebih dari 10 ribu kata.
©Pixabay
Kualitas dan kuantitas sebuah tulisan, manakah yang harus diutamakan? Tergantung. Karena kedua hal ini saling berkaitan.
Memang ada platform membaca yang mengharuskan penulisnya mengejar target berapa puluh ribu kata, misal Fizzo atau Dreame, karena mereka membayar penulis bergantung pada jumlah target kata yang terpenuhi.Baca juga: Kekurangan Tulisan dari Mata Pembaca
Lalu, apakah manusia bisa menulis berpuluh-puluh ribu kata dalam waktu 2-3 hari saja? Jawabannya tidak.
Selain butuh asupan energi, manusia juga sangat membutuhkan waktu istirahat. Masing-masing punya jamnya sendiri. Sekali pun dipaksa juga tetap tidak bisa, dan berujung tertidur.
Lalu, saat bangun tidur akan merasa pegal-pegal di sekujur tubuh.
Dikutip dari health.kompas.com,ada beberapa hal yang mengakibatkan tubuh merasa pegal-pegal saat bangun tidur.
Salah Posisi Tidur
Jika kita tertidur, maka posisi tidur akan sembarangan. Apa lagi penyebab tertidur adalah kelelahan saat mengerjakan tulisan.Stres
Tuntutan kerja akan membuat kita stres.Kurang Tidur
Waktu tidur yang sedikit akan mempengaruhi kesehatan keseluruhan tubuh.
Lalu bagaimana dengan kualitas tulisan yang asal jadi dengan tuntutan kuantitas tersebut?
Ambyar!
Tuntutan jumlah kata dalam waktu yang sedikit akan membuat kamu terus menghitung sudah berapakah jumlah kata yang kamu tulis. Kemudian kamu akan menambah hal-hal yang tidak penting, atau bahkan menambah hal yang melenceng dari topik, sehingga membuat pembaca kurang tertarik untuk melanjutkan membaca tulisanmu.
Menulislah sewajarnya. Saya tahu, setiap manusia perlu kebutuhannya masing-masing. Namun harus diingat, jika kita tidak menjaga kesehatan, bagaimana cara memenuhi kebutuhan?
Comments