Di posting-an sebelumnya, kita belajar mengenal Aksara Jawa dan cara menulis atau menggores aksanya yang benar.
Sekarang kita akan belajar membuat kata dengan sandhangan untuk membentuk bunyi-bunyian. Untuk membuat kata dengan konsonan 'a' (atau dibaca ò) tidak perlu menambahkan sandhangan. Cukup rangkai aksara dasar.
Untuk kata-kata dengan bunyi selain 'a' simak di bawah
1. Wulu (bunyi i)
©tirani'sblog
Wulu ditulis di atas huruf yang berbunyi i. Ukurannya kecil.
2. Suku (bunyi u)
©tirani'sblog
Suku di Jawa artinya kaki. Menulis sandhangan suku digabung dengan huruf yang berbunyi u, posisi menggantung di sebelahnya.
3. Pepet (bunyi e, contoh=lemas)
©tirani'sblog
Pepet ditulis di atas huruf yang berbunyi e, dan ukurannya lebih besar dari wulu. Pengecualian untuk huruf 'la' dan 'ra', tidak bisa dipepet. Kedua huruf itu diganti dengan 'nga lelet' dan 'pa cerek'. Lihat gambar di bawah!
Dibaca 'rekasa'
Dibaca 'lenga'(minyak)
©tirani'sblog
4. Taling (bunyi é contoh=sate)
©tirani'sblog
Taling ditulis sebelum huruf yang akan dibunyikan menjadi é.
5. Taling Tarung (bunyi o contoh=bakso)
©tirani'sblog
Penulisan taling tarung yakni di samping huruf yang akan dibunyikan menjadi o.
Itu saja dulu yang saya sampaikan di blog ini. Ayo, belajar Bahasa Jawa! Terutama remaja Jawa. Aja sampek ilang Jawane!
Catatan: untuk menulis huruf a, cukup gunakan huruf ha. Terima kasih.
Comments